Minggu, 17 September 2017

Geologi Struktur

JENIS-JENIS STRUKTUR GEOLOGI

  1.   Jenis-jenis Kekar
2.1.a.  Kekar Pengerutan (shrinkage joint)
Merupakan kekar yang terbentuk karena adanya gaya pengerutan yang timbul dari pendinginan (pada batuan beku : kekar tiang) atau pengeringan (pada batuan sedimen). Biasanya berbentuk poligon yang memanjang. Kekar ini terjadi pada batuan beku yang merupakan intrusi dangkal yaitu intrusi yang relatif dekat dengan permukaan bumi. Bentuknya adalah seperti pilar-pilar berbentuk segi 4 atau segi 6, contohnya adalah kekar kolom.

2.1.b. Kekar Lembaran (sheet joint)
Merupakan sekumpulan kekar yang kira-kira sejajar dengan permukaan tanah, terutama pada batuan beku. Terbentuknya kekar ini disebabkan oleh penghilangan beban batuan yang tererosi. Penghilangan beban batuan yang tererosi ini terjadi karena :
1.      Batuan beku belum benar-benar membeku secara menyeluruh
2.      Tiba-tiba di atasnya terjadi erosi yang dipercepat
3.      Sering terjadi pada sebuah intrusi konkordan (sill) dangkal

2.1.c.    Kekar Karena Tektonik
Merupakan kekar yang terbentuk karena proses endogen, yang berupa pasangan garis yang lurus. Kekar karena tektonik ini dibedakan berdasarkan :

1.    Gaya Pembentukannya
Berdasarkan gaya pembentukannya kekar tektonik dibedakan menjadi:
  • Gaya Tekan (kompresi), dimana gaya-gaya yang bekerja menuju  ke satu titik, yaitu gaya menekan daerah tersebut akan menghasilkan shear joint(kekar gerus). Kekar gerus ini memiliki ciri-ciri berpasangan dapat memotong fragmen seperti breksi dan arah tidak berubah.
  • Gaya Tarik (tension), dimana gaya-gaya yang bekerja meninggalkan satu titik ,yaitu gaya merenggang daerah tersebut akan menghasilkan tension joint (kekar tarik). Kekar ini memiliki ciri-ciri tidak lurus , terbuka, menghindari fragmen seperti breksi dan berubah arah
2.    Pola Kekar
Berdasarkan pola kekarnya, kekar tektonik dibedakan atas:
a)        Kekar sistematik, yaitu sekelompok kekar yang memiliki arah jurus yang serba sejajar atau hampir sejajar, yang biasanya adalah kekar tektonik
b)        Kekar non sistematik, yaitu sekelompok kekar yang mempunyai arah jurus yang serba tidak teratur, melengkung dan tidak saling sejajar satu sama lain
3.    Dimensi (ukurannya)
Berdasarkan pada ukurannya, kekar tektonik dibedakan atas:
  •  Master joint yaitu kekar yang memotong melalui sejumlah lapisan batuan atau bahkan satuan batuan dan mempunyai ukuran bahkan ratusan meter
  •  Mayor joint yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari master joint, kekar ini masih bisa untuk analisis struktur.
  • Minor Joint  yaitu kekar yang uykurannya lebih kecil dari mayor joint,ukuranya bisa sekitar beberapa meter sampai satu inchi, kekar ini tidak bisa dipakai untuk analisis tektonik
  • Mikro joint yaitu kekar yang ukurannya lebih kecil dari minor joint, ukuranya dari 1 inchi sampai 0.5mm

2. Jenis-jenis Sesar

2.2.1   Berdasarkan gerak relatif hanging wall dan foot wall
1.      Sesar turun/ normal yaitu bila hanging wall pisinya turun terhadap foot wall
2.      Sesar naik yaitu bila hanging wall posisinya naik terhadap foot wall

2.2.2   Berdasarkan ada tidaknya gerakan rotasi
  • Sesar translasi bila tidak ada gerak rotasi dari  masing-masing blok
  • Sesar rotasi bila ada gerakan rotasi dari blok yang satu terhadap yang lain.


   Berdasarkan kumpulan sesar 
  •     Concentric fault yaitu kumpulan sesar yang konsentris terhadap satu pusat
  • Radial fault yaitu kumpulan sesar yang arahnya membentuk pola atau arah
  • Rectilinier fault yaitu kumpulan sesar yang membentuk pola garis hampir tegak lurus
  • Paralel fault yaitu kumpulan sesar yang membentuk pola sejajar satu dengan lainnya

   3. Jenis-jenis lipatan

Berdasarkan bentuk penampang tegak, billings menggolongkan lipatan menjadi :
1.      Lipatan simetri : lipatan dimana axial plannya vertikal
2.      Lipatan asimetri : lipatan dimana axial plane nya condong
3.      Overtuned fold : lipatan dimana axial plane nya condong dan kedua sayapnya miring.
4.      Recunbebt fold : lipatan dimana axial plane nya horizontal
5.      Vertical isoclinal fold : lipatan dimana axial plane nya vertical
6.      Isoclined isoclinal fold : lipatan dimana axial plane nya condong
7.      Recumbent isoclinal fold : lipatan dimana axial plane nya horizontal
8.      Box fold : lipatan dimana crest nya luas dan datar
9.      Fan fold : lipatan dimana sayapnya membalik
10.  Monocline : lipatan dimana kemiringan lapisan secara lokal terjal
11.  Homocline : lapisan miring dalam satu arah dengan sudut yang relatif sama
12.  Chevron fold : lipatan dimana hinge nya tajam dan menyudut

GENESA

4.1    Pembentukan Kekar
Ada dua faktor dalam pembentukan struktur kekar pada batuan, yaitu faktor dari gaya endogen dan faktor dari gaya eksogen. Pada gaya endogen ini terjadi karena adanya tektonik, gaya tektonik ini dibedakan menjadi dua yaitu gaya tekan atau kompresi, pada gaya tekan ini akan membentuk jenis kekar gerus atau shear joint, yang kedua yaitu gaya tarik atau tension pada gaya ini akan membentuk kekar tarik atau disebut tension joint. Pada faktor gaya eksogen biasanya terjadi karena adanya gaya pengerutan yang timbul dari pendinginan batuan beku atau pengeringan pada batuan sedimen sehingga terbentuk jenis kekar pengerutan atau disebut shringkage joint, selain itu juga bisa terjadi karena adanya penghilangan beban batuan yang tererosi hal ini membentuk jenis kekar lembaran atau disebut sheet joint.

4.2    Pembentukan  Sesar
Faktor utama yang mempengaruhi pembentukan struktur sesar ini adalah adanya gaya endogen, gaya endogen ini menyebabkan terjadinya pemotongan pada lapisan batuan sehingga lapisan batuan yang satu dengan lapisan batuan yang lain akan bergeser turun, naik ataupun bertanslasi dan berotasi, sehingga menyebabkan perbedaan urutan lapisan batuan

4.3    Pembentukan Lipatan
Pada pembentukan lipatan ini juga dipengaruhi oleh tenaga endogen sebagai faktor utama pembentukannya. Tenaga endogen ini akan melakukan dorongan kepada lapisan dari samping dan arahnya saling berlawanan sehingga akan terjadi penekukan pada lapisan batuan, tetapi hanya jenis batuan sedimen saja yang bisa membentuk lipatan karena memang sifatnya yang elastis sehingga saat mendapatkan gaya dorong dari kedua sisinya lapisan batuan tidak akan patah, dari beberapa jenis lipatan selain mendapatkan gaya dari samping juga mendapatkan gaya dari atas dan bawah sehingga bentuk lipatannya akan menjadi khas, seperti chevron fold yang berbentuk lancip dengan sudut tertentu.
CARA PENDETEKSIAN DI LAPANGAN

5.1 Pendeteksian Kekar
Kekar biasanya berupa rekahan-rekahan yang ada di batuan, untuk mengidentifikasi apakah rekahan tersebut termasuk kekar atau tidak maka diperlukan interpretasi yaitu dengan mencocokan ciri-ciri kenampakan kekar, biasanya kenampakan kekar berupa rekahan lurus atau tidak lurus, bidangnya bisa rata atupun tidak rata serta bisa berpasangan atau tunggal dan bisa memotong fragmen batuan. Rekahan ini biasanya dalam dan ada yang di permukaan saja tergantung gaya yang membentuknya apakag gaya endogen atau eksogen, selain itu kekar juga bisa terbentuk dari lelehan magma yang ditunjukan dengan intrusi basa sampai intermediet dengan ciri-ciri membentuk kolom-kolom.

5.2 Pendeteksian Sesar
Sesar biasanya ditandai dengan adanya pergeseran tubuh batuan yang jelas, pergeseran ini dapat berkisar dari beberapa milimeter sampai ratusan meter. Sehingga sering terlihat ada lapisan batuan yang hilang, biasanya ada rekahan yang memanjang memotong lapisan batuan dan terjadi perbedaan urutan lapisan batuan sebelum rekahan dan setelah rekahan, tapi biasanya kenapamkan sesar ini tidak terlalu jelas karena sering dijumpai banyak struktur pada lapisan batuan, untuk ciri umumnyabiasanya terdapat  kekar gerus dan kekar tarik yang semakin intensif, dijumpai batuan dengan kondisi yang sudah hancur, serta adanya batuan breksi kataklastika di lapangan, jika terdapat ciri-ciri tersebut kemungkinan di sekitar wilayah tersebut terdapat sesar.



5.3 Pendeteksian Lipatan
Sebenarnya kenampakan lipatan pada singkapan sudah jelas bentuknya tetapi biasanya singkapannya dalam ukuran yang besar dan sudah tidak sempurna lagi bentuknya karena kemungkinan sudah terjadi perubahan bentuk permukaan, misalkan yang tadinya berbentuk bukit menjadi rata karena adanya penggerusan untuk diratakan atau hal-hal lainnya, oleh karena itu diperlukan pengukuran strike dan dep yang valid karena biasanya lipatan memiliki dua sayap pada lapisan batuannya dan dua sayap itu memiliki ukuran dip yang saling berlawanan dan disertai adanya perulangan litologi, lipatan juga biasanya disertai dengan kekar dan sesar yang intensif , tapi adanya kekar dan sesar ini belum bisa mengindikasikan adanya lipatan, tetapi kalau ditemukan lipatan biasanya pasti ditemukan adanya kekar atau sesar

KENAMPAKAN DI PETA TOPOGRAFI
Pada kenampakan struktur geologi di peta topografi untuk kenampakan lipatan biasanya kedudukan lapisan batuan pada peta topografi akan berlawanan arah dengan bagian garis kontur, dimana kontur-kontur yang rapat menjunjukan adanya gawir-gawir yang terjal dan memotong lapisan batuan. Arah kemiringan lapisan batuannya searah dengan kemiringan landai dari topografinya.
Sedangkan pada struktur patahan biasanya dicirikan dengan adanya:
1.      Beda tinggi yang mencolokpada daerah yang sempit
2.      Adanya kenampakan dataran yang sempit dan memanjang
3.      Dijumpai sistem gawir yang lurus
4.      Adanya batas yang curam antara perbukitan / pegunungan dengan dataran rendah
5.      Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan dan membelok tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum
6.      Sering dijumpai mata air pada bagian yang naik
7.      Pola pengaliran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis, concorted
8.      Adanya penjajaran triangular facet pada gawir yang lurus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jam Biologis Tubuh

Jam biologis manusia bekerja sepanjang waktu. Setiap hormon atau zat kimiawi tubuh bekerja pada jam-jam tertentu yang sudah pasti. Berp...