Batuann piroklastik merupakan
batuan yang dihasilkan oleh erupsi gunung api dengan ciri-ciri yang khas. Untuk
mempelajari material piroldastik, terlebih dulu kita hams memahami tentang
aktivitas vulkanisne baik proses maupun produknya. Pemahanan itu secara umum
meliputi pemahaman tentang :
1.
Erupsi gunung api.
2. Material hasil aktivitas
gunung api.
Produks erupsi vulkanik
|
1. Erupsi Gunung Api
gunung api adalah suatu
manifestasi gejala vulkanisme ke arah permukaan atau suatu aspek kimiawi dari
perpindahan energi ke arah permukaan yang tergantung pada kandungan energi
dalam dapur magma yang mencakup papas sewaktu pendinginan magma dan tekanan gas
selama pembekuan/ pendinginan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa erupsi gunung
api merupakan gejala awal munculnya gunung api bare atau aktifnya gunung api
lama.
Sifat erupsi gunung api dapat
terjadi karena adanya tekanan dari dalam bumi yang cukup besar sehingga mampu
mengalahkan tekanan beban diatasnya. Berdasrkan sumber kejadiannya erupsi
vulkanik dibedakan (Fisher, 1984) :
1. Erupsi piroklastik
Erupsi yang terjadi akibat kegiatan magma itu sendiri. Jadi prosesnya
berkisar dari pemisahan gas (degassing) dari fase magma, naiknya tekanan ruang
magma hingga melebihi tekanan beban sumbat gunungapi sampai terjadi
ledakan/erupsi.
2. Erupsi hidrovulkanik
Erupsi ini lebih kompleks dari
erupsi piroklastik. Eruspsi hidrovolkanik sistem magmatik berinteraksi erat
dengan lingkungan sehingga menghasilkan suatu rangkaian proses yang remit dan
terjadi dalam waktu yang relatif sangat singkat.
Erupsi hidrovulkanik secara
umum didefinisikan sebagai erupsi yang terjadi karena kontak antara air dan
magma. namun demikian, adanya kontak antara air dan magma belum tentu
menimbulkan letusan. Dalam hal ini ada beberapa syarat agar adanya kontak
antara air dengan magma tersebut menghasilkan letusan, yaitu :
Proses Superheating
Yaitu proses pemanasan air oleh
magma atau sumber panas lain seperti aliran lava, aliran piroklastik dan
sebagainya. Superheating menyebabkan pondidihan air yang menghasilkan penguapan
total di seluruh bagian air yang terpanaskan. Penguapan ini disertai ekepansi
gelombang gas, sehingga tekanan gas naik dengan cepat. Hasil akhir dari
rangkaian proses ini adalah kenaikan tekanan yang dapat menimbulkan ledakan
sebagai reaksi keseluruhan sistem untuk mencapai kesetimbangan.
- Lapisan Penahan.
Proses superheating akan
menghasilkan tekanan tinggi bila kenalkan suhu berada pada kondisi isovolume.
Kondisi semacam ini bisa dicapai bila air berada pada tempat dengan volume
ruang yang konstan, Di alam tempat tersebut terjadi bila air berada dalam lapisan
porous impermeabel. Bila tekanan yang dihasilkan melampaui besamya tekanan
litostatis lapisan penahan maka akan terjadi letusan.
- Perbandingan Air dengan Magma.
Timbulnya lotuean hidrovulkanik dikontrol oleh perbandingan air dan
magma. Yang berpengaruh pada jumlah pemanasan dan derajat fragmentasi yang
dihasilkan oleh peralihan energi. Perbandingan air dengan magma terlalu besar
menyebabkan superheating tidak berlangsung sempurna sehingga hanya diperoleh
energi yang kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar