Selasa, 05 Desember 2017

Gunung Api


Gunung berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km  di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunungapi es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.

Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenarnya sesuatu gunung berapi itu, apakah sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui berbagai cara seperti berikut:
    * Aliran lava.
    * Letusan gunung berapi.
    * Aliran lumpur.
    * Abu.
    * Kebakaran hutan.
    * Gas beracun.
    * Gelombang tsunami.
    * Gempa bumi.

 Gunung berapi Mahameru atau Semeru di belakang. Latar depan adalah kaldera Bromo, Jawa Timur, Indonesia

Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas :
• Bentuk kerucut, dibentuk oleh endapan piroklastik atau lava atau keduanya;
• Bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah
• Kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria;
• Maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan
   freatik atau freatomagmatik;
• Plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava

Material-Material Gunung api yang ada, yaitu :
•Magma
Magma adalah cairan silikat pijar bersuhu antara 9000 sampai dengan 14000 yang
terdapat di dalam bumi di bawah tubuh gunungapi.
•Lava
Batuan pijar meleleh yang terdapat di dalam perut bumi disebut dengan magma.
Magma yang keluar dari gunung berapi saat terjadi letusan, disebut dengan lava
•Tepra
Tepra disebut juga dengan material piroklastik (pyroclastic material)
•Gas
Gas dihasilkan pada letusan gunung berapi baik yang eksplosif maupun non
eksplosif, biasanya dalam bentuk uap. Pelepasan gas yang tiba-tiba dengan
tekanan yang sangat tinggi inilah yang menyebabkan terjadinya letusan.

Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung.  Gunungapi diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu :
(1)  Erupsi pusat, erupsi kelua r melalui kawah utama; dan
(2)  Erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya.
(3)  Erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai  beberapa kilometer;
(4)  Erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri.
 Berdasarkan tinggi rendahnya derajat fragmentasi dan luasnya, juga kuat lemahnya letusan serta tinggi tiang asap, maka gunungapi dibagi menjadi beberapa tipe erupsi:
(1) Tipe Hawaiian, yaitu erupsi eksplosif dari magma basaltic atau mendekati basalt, umumnya berupa semburan lava pijar, dan sering diikuti leleran lava secara simultan, terjadi pada celah atau kepundan sederhana;

(2) Tipe Strombolian, erupsinya hampir sama dengan Hawaiian berupa semburan lava pijar dari magma yang dangkal, umumnya terjadi pada gunungapi sering aktif di tepi benua atau di tengah benua;

(3) Tipe Plinian, merupakan erupsi yang sangat ekslposif dari magma berviskositas tinggi atau magma asam, komposisi magma bersifat andesitik sampai riolitik.  Material yang dierupsikan berupa batuapung dalam jumlah besar;

(4) Tipe Su- Plinian, erupsi eksplosif dari magma asam/riolitik dari gunungapi strato, tahap erupsi efusifnya menghasilkan kubah lava riolitik. Erupsi subplinian dapat menghasilkan pembentukan ignimbrit;

(5) Tipe Ultra-Plinian, erupsi sangat eksplosif menghasilkan endapan batuapung lebih banyak dan luas dari Plinian biasa;
(6) Tipe Vulkanian, erupsi magmatis berkomposisi andesit basaltic sampai dasit, umumnya melontarkan bombom vulkanik atau bongkahan di sekitar kawah dan sering disertai bom kerak-roti atau permukaannya retak-retak. Material yang dierupsikan tidak melulu berasal dari magma tetapi bercampur dengan batuan samping berupa litik;

(7) Tipe Surtseyan dan Tipe Freatoplinian, kedua tipe tersebut merupakan erupsi yang terjadi pada pulau gunung api.


Kenampakan Udara suatu gunung api.
Gunungapi bawah laut atau gunungapi yang berdanau kawah. Surtseyan merupakan erupsi interaksi antara magma basaltic dengan air permukaan atau bawah permukaan, letusannya disebut freatomagmatik. Freatoplinian kejadiannya sama dengan Surtseyan, tetapi magma yang berinteraksi dengan air berkomposisi riolitik.  Bentuk dan bentang alam gunungapi, terdiri atas : bentuk kerucut, dibentuk oleh endapa n piroklastik atau lava atau keduanya; bentuk kubah, dibentuk oleh terobosan lava di kawah, membentuk seperti kubah; kerucut sinder, dibentuk oleh perlapisan material sinder atau skoria; maar, biasanya terbentuk pada lereng atau kaki gunungapi utama akibat letusan freatik atau freatomagmatik; plateau, dataran tinggi yang dibentuk oleh pelamparan leleran lava.  
Struktur gunungapi, terdiri atas :
(1) Struktur kawah adalah bentuk morfologi negatif ata u depresi akibat kegiatan suatu gunungapi, bentuknya relatif bundar.
(2)   Kaldera, bentuk morfologinya seperti kawah tetapi garis tengahnya lebih dari 2 km. Kaldera terdiri atas : kaldera letusan, terjadi akibat letusan besar yang melontarkan sebagian besar tubuhnya; kaldera runtuhan, terjadi karena runtuhnya sebagian tubuh gunungapi akibat pengeluaran material yang sangat banyak dari dapur magma; kaldera resurgent, terjadi akibat runtuhnya sebagian tubuh gunungapi diikuti dengan runtuhnya blok bagian tengah; kaldera erosi, terjadi akibat erosi terus menerus pada dinding kawah sehingga melebar menjadi kaldera;
(3) Rekahan dan graben, retaka-retakan atau patahan pada tubuh gunungapi yang memanjang mencapai puluhan kilometer dan dalamnya ribuan meter. Rekahan parallel yang mengakibatkan amblasnya blok di antara rekahan disebut graben;
(4) Depresi volkano-tektonik, pembentukannya ditandai dengan deretan pegunungan yang berasosiasi dengan pemebentukan gunungapi akibat ekspansi volume besar magma asam ke permukaan yang berasal dari kerak bumi. Depresi ini dapat mencapai ukuran puluhan kilometer dengan kedalaman ribuan meter.


Gunungapi merupakan satuan geomorfologi orde II yang terbentuk dari proses konstruksional (kegiatan volkanik). Vulkanisme sendiri berarti aktifitas alamiah yaitu keluarnya magmadari dalam bumi. Ada tiga jenis vulkanisme yang dikenal, yaitu yang bersifat letusan (eksplosif), lelehan (efusif) dan campuran.
            Berdasarkan bahan-bahan yang dikeluarkan selama kegiatannya dikenal beberapa bentuk gunungapi antara lain  bentuk perisai, kumulo sinder dan strato.
            Setelah permbentukannya maka akan terjadi proses lain yaitu proses destruksional. Erosi pelapukan memegang peranan penting, banyak sungai yang merupakan media erosi dan transportasi bahan rombakan. Selain itu sungaipun memegang peranan penting dalam menyalurkan bahan-bahan hasil erupsi aliran lahar atau lava. Pola aliran sungai pada gunungapi sering menunjukkan pola aliran sungai radial. Semua proses ini akan membawa gunungapi  ke dalam tahapan dewasa sampai tua.  Hal ini akan tercermin dari tekstur morfologi yang lebih kasar mempunyai arti bahwa pengikisan pada tahap lanjut. Tekstur gunungapi yang lebih halus menandakan adanya timbunan rempahyang lebih muda. Semua ini dapat tercermin dari variasi  pola kontur pada peta topografi, umumnya berpola kontur sirkuler dan radier sesuai dengan bentuk bentang alamnya. Dengan demikian dapat dipakai sebagai penafsiran perbedaan umur relatif satuan morfologi.
            Variasi ini pola beserta penyebaran kerapatan kontur dari badan gunungapi dapat memberikan penafsiran tingkat gunungapi tersebut secara menarik serta dapat dapat menafsirkan daerah bahaya bila terjadi erupsi.
            Selama proses pembentukamnnya, gunugapi selalu mempunyai kawah, baik yang berupa single creater (kawah tunggal) maupun multiple creater.  Juga bibir kawah dapat tertutup penuh atau dissected (breached creater) dengan adanya celah-celah yang dapat terjadi oleh berbagai sebab. Mulut kawah dapat direkonstruksi dengan jalan menghubungkan puncak-puncak yang umumnya secara keseluruhan membentuk lingkaran sejarah perkembangan kawah-kawah ganda dapat ditelusuri dengan mengikuti hukum potong memotong, yaitu kawah yang memotong  tentunya.
Batasan-batasan pada bentang alam gunungapi
a.       bentuk timbulan dipermukaan bumi yang dibangun oleh timbunan rempah volkanik.
b.      Tempat munculnya batuan lelehan dan rempah lepas gunungapi yang berasal dari gunungapi.
c.       Sebagai jenis atau kegiatan magma yang sedang berlansgung.
d.      Hasil proses vulkanisme (tenaga endogen) ini salah satu bentuk konstruksional.
e.       Bentuk positif dari permukaan bumi sebagai akibat aktifitas magmatis.
f.       Tempat lokasi erupsi.


·           Morfologi gunungapi.
            Morfologi ini bertujuan untuk melengkapi usaha penelitian di daerah gunungapi terutama dalam menentukan perkembangan atau evolusi gunungapi. Morfologi gunungapidapat dibedakan menjadi  tiga zona dengan ciri-ciri yang berlainan. Ketiga zona tersebut adalah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jam Biologis Tubuh

Jam biologis manusia bekerja sepanjang waktu. Setiap hormon atau zat kimiawi tubuh bekerja pada jam-jam tertentu yang sudah pasti. Berp...