Stratigrafi Regional
Daerah
Sumatera Utara ditutupi oleh batuan batuan sedimen, batuan malihan, batuan
volkanik dan batuan beku terobosan yang dikelompokkan ke dalam beberapa
kelompok batuan yang mengalami pengendapan secara tidak selaras. Batuan
tersebut membentuk tofografi kasar yang salah satunya dengan cirri yang
menonjol yaitu pegunungan Bukit Barisan yang terbentang searah dengan poros
Pulau Sumatera. Secara umum stratigrafi kawasan cekungan Sumatera dapat
dibedakan menjadi tiga (3) kelompok, yaitu: kelompok batuan Pra Tersier,
kelompok batuan Tersier dan kelompok batuan Kwarter. Kawasan Toba - Samosir
terletak dalam wilayah mandala Toba Graben /Toba Depression, bagian sayap timur
Pegunungan Bukit Barisan, yang merupakan segmen Alas Reneum yang juga dikenal
sebagai Depresi Alas-Reneum (Cameron dkk, 1977).
Secara
tektonika kawasan ini berada pada Lajur Busur Magmatik Barisan dan sebagian
kecil Lajur Busur Belakang Sumatera. Batuan tertua di wilayah ini adalah batuan
Pratersier berumur Paleozoikum dari Kelompok Tapanuli yang terdiri atas Formasi
Pangururan (batusabak, pualam, dan batulumpur) dan Formasi Bohorok (batupasir
konglomeratan berkomponen sekis, kuarsit, batuan granitan, pualam, dan urat
kuarsa). Secara tak selaras Kelompok Tapanuli ditutupi oleh batuan berumur
Mesozoikum dari Kelompok Peusangan yang terdiri atas Formasi Kualu (batu pasir
kuarsa dengan sisipan serpih di bagian atas, batulumpur, batulanau, sisipan
batupasir halus, dan batugamping) dan Formasi Sibaganding (batugamping
bioklastika). Batuan Tersier di daerah Toba - Samosir terdiri atas Kelompok
Jambuaye yang disusun oleh satuan batuan sedimen dari Formasi Parapat (batu
pasir kuarsa dan konglomerat) dan satuan batuan gunung api Formasi Haranggaol
(tuf sela dan piroklastika berumur Oligo-Miosen) dan Formasi Simbolon dan
Takur-takur yang berumur Plio-Plistosen. Batuan gunung api lava dan
piroklastika seperti Formasi Pusukbukit, Toba tuf, Sipisopiso dan Formasi Samosir
serta endapan danau merupakan satuan batuan paling muda di wilayah
Toba-Samosir.
Stratigrafi regional daerah
penelitian terbagi kedalam 7 (tujuh) kelompok, yaitu :
1. Kelompok Tapanuli
2. Kelompok Peusangan
3. Kelompok Woyla
4. Kelompok Meureudu
5. Kelompok Jambu Ayu
6. Kelompok Gadis
7. Kelompok Lhoksukon
Stratigrafi regional
cekungan sumatera utara dengan urutan dari tua ke muda adalah sbb:
1.
Basement
pre-tersier terdiri dari batuan beku, batuan metamorf, karbonat dan di jumpai
fosilkalobia yang berumur trias terletak tidak selaras dan menyudut ke bawah
batuan sedimen di atasnya.
2.
Formasi
parapat (awal oligoson) terdiri dari batu pasir kasar dan konglomerat di bagian
bawah serta di atasnya di jumpai sisipan serpih. Secara regional di bagian
bawah di endapkan dalam lingkungan fluvial dan bagian atas dalam lingkungan
laut dangkal.
3.
Formasi
bampo (akhir oligoson) terdiri dari serpih hitam tidak berlapis, berassosiasi
dengan batuan tipis batu gamping dan batu lempung karbonat dimana formasi ini
miskin fosil dan di endapkan dalam lingkungan reduksi.
4.
Formasi
belumai (awal miosen) di bagian timur cekungan ini berkembang formasi belumai
yang identik dengan formasi peutu yang berkembang pada bagian barat dan tengah.
Formasi belumai terdiri dari batu pasir glaukonitan berselingan dengan serpih
dan batu gamping. Di daerah arun bagian atas formasi ini berkembang lapisan
batu gamping kalkarenit dan kalsilutit dengan selingan serpih. Formasi ini di
endapkan dalam lingkungan laut dangkal sampai neritik.
5.
Formasi
baong (miosen tengah-akhir miosen bagian bawah) penyusun utama formasi ini
adalah batu lempung abu-abu kehitaman, napalan,lanuan,pasiran dan pada umumnya
kaya akan fosil orbulina SP dan giobigerina SP, kadang-kadang diselingi lapisan
tipis batu pasir. Formasi ini di endapkan dalam lingkungan laut dalam.
Formasi ini di daerah Aru di bagi menjadi 3 satuan :
a.
Bagian
bawah di dominasi oleh lanau dan batu lempung dengan sisipan batu pasir dan
batu gamping.
b.
Bagian
tengah (MBS) didominasi oleh batu pasir glakonitan dan lempung dengan sisipan
lanau serta lapisan tipis batu gamping.
c.
Bagian
atas didominasi oleh lanau dan lempung dengan sisipan batu pasir dan lapisan
tipis batu gamping.
6.
Formasi keutaong (akhir miosen) terdiri dari
selang-selang antara batu pasir berbutir halus sedang,serpih,lempung dengan
sisipan batu gamping dan batu basa. Di bagian barat daerah Aru batu pasirnya
bertambah kearah atas,dibagian timur serpih lebih dominan. Formasi ini
merupakan lapisan utama penghasil hidrokarbon dan merupakan awal terjadinya
siklus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar