Kamis, 12 Oktober 2017

Stratigrafi Sumatera Utara


  Stratigrafi  Regional
Daerah Sumatera Utara ditutupi oleh batuan batuan sedimen, batuan malihan, batuan volkanik dan batuan beku terobosan yang dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok batuan yang mengalami pengendapan secara tidak selaras. Batuan tersebut membentuk tofografi kasar yang salah satunya dengan cirri yang menonjol yaitu pegunungan Bukit Barisan yang terbentang searah dengan poros Pulau Sumatera. Secara umum stratigrafi kawasan cekungan Sumatera dapat dibedakan menjadi tiga (3) kelompok, yaitu: kelompok batuan Pra Tersier, kelompok batuan Tersier dan kelompok batuan Kwarter. Kawasan Toba - Samosir terletak dalam wilayah mandala Toba Graben /Toba Depression, bagian sayap timur Pegunungan Bukit Barisan, yang merupakan segmen Alas Reneum yang juga dikenal sebagai Depresi Alas-Reneum (Cameron dkk, 1977).
Secara tektonika kawasan ini berada pada Lajur Busur Magmatik Barisan dan sebagian kecil Lajur Busur Belakang Sumatera. Batuan tertua di wilayah ini adalah batuan Pratersier berumur Paleozoikum dari Kelompok Tapanuli yang terdiri atas Formasi Pangururan (batusabak, pualam, dan batulumpur) dan Formasi Bohorok (batupasir konglomeratan berkomponen sekis, kuarsit, batuan granitan, pualam, dan urat kuarsa). Secara tak selaras Kelompok Tapanuli ditutupi oleh batuan berumur Mesozoikum dari Kelompok Peusangan yang terdiri atas Formasi Kualu (batu pasir kuarsa dengan sisipan serpih di bagian atas, batulumpur, batulanau, sisipan batupasir halus, dan batugamping) dan Formasi Sibaganding (batugamping bioklastika). Batuan Tersier di daerah Toba - Samosir terdiri atas Kelompok Jambuaye yang disusun oleh satuan batuan sedimen dari Formasi Parapat (batu pasir kuarsa dan konglomerat) dan satuan batuan gunung api Formasi Haranggaol (tuf sela dan piroklastika berumur Oligo-Miosen) dan Formasi Simbolon dan Takur-takur yang berumur Plio-Plistosen. Batuan gunung api lava dan piroklastika seperti Formasi Pusukbukit, Toba tuf, Sipisopiso dan Formasi Samosir serta endapan danau merupakan satuan batuan paling muda di wilayah Toba-Samosir.
Stratigrafi regional daerah penelitian terbagi kedalam 7 (tujuh) kelompok, yaitu :
1.      Kelompok Tapanuli
2.      Kelompok Peusangan
3.      Kelompok Woyla
4.      Kelompok Meureudu
5.      Kelompok  Jambu Ayu
6.      Kelompok Gadis
7.      Kelompok Lhoksukon
Stratigrafi regional cekungan sumatera utara dengan urutan dari tua ke muda adalah sbb:
1.            Basement pre-tersier terdiri dari batuan beku, batuan metamorf, karbonat dan di jumpai fosilkalobia yang berumur trias terletak tidak selaras dan menyudut ke bawah batuan sedimen di atasnya.
2.            Formasi parapat (awal oligoson) terdiri dari batu pasir kasar dan konglomerat di bagian bawah serta di atasnya di jumpai sisipan serpih. Secara regional di bagian bawah di endapkan dalam lingkungan fluvial dan bagian atas dalam lingkungan laut dangkal.
3.            Formasi bampo (akhir oligoson) terdiri dari serpih hitam tidak berlapis, berassosiasi dengan batuan tipis batu gamping dan batu lempung karbonat dimana formasi ini miskin fosil dan di endapkan dalam lingkungan reduksi.
4.            Formasi belumai (awal miosen) di bagian timur cekungan ini berkembang formasi belumai yang identik dengan formasi peutu yang berkembang pada bagian barat dan tengah. Formasi belumai terdiri dari batu pasir glaukonitan berselingan dengan serpih dan batu gamping. Di daerah arun bagian atas formasi ini berkembang lapisan batu gamping kalkarenit dan kalsilutit dengan selingan serpih. Formasi ini di endapkan dalam lingkungan laut dangkal sampai neritik.
5.            Formasi baong (miosen tengah-akhir miosen bagian bawah) penyusun utama formasi ini adalah batu lempung abu-abu kehitaman, napalan,lanuan,pasiran dan pada umumnya kaya akan fosil orbulina SP dan giobigerina SP, kadang-kadang diselingi lapisan tipis batu pasir. Formasi ini di endapkan dalam lingkungan laut dalam.
Formasi ini di daerah Aru di bagi menjadi 3 satuan :
a.             Bagian bawah di dominasi oleh lanau dan batu lempung dengan sisipan batu pasir dan batu gamping.
b.            Bagian tengah (MBS) didominasi oleh batu pasir glakonitan dan lempung dengan sisipan lanau serta lapisan tipis batu gamping.
c.             Bagian atas didominasi oleh lanau dan lempung dengan sisipan batu pasir dan lapisan tipis batu gamping.
6.       Formasi keutaong (akhir miosen) terdiri dari selang-selang antara batu pasir berbutir halus sedang,serpih,lempung dengan sisipan batu gamping dan batu basa. Di bagian barat daerah Aru batu pasirnya bertambah kearah atas,dibagian timur serpih lebih dominan. Formasi ini merupakan lapisan utama penghasil hidrokarbon dan merupakan awal terjadinya siklus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jam Biologis Tubuh

Jam biologis manusia bekerja sepanjang waktu. Setiap hormon atau zat kimiawi tubuh bekerja pada jam-jam tertentu yang sudah pasti. Berp...